Dalam beberapa tahun terakhir, istilah mikroplastik semakin sering terdengar dalam berbagai diskusi kesehatan dan lingkungan. Meski ukurannya sangat kecil, mikroplastik bisa membawa dampak besar bagi kesehatan manusia. Bahkan, tanpa kita sadari, partikel-partikel plastik mikroskopis ini sudah masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan, air, dan udara.

PAFI KAB. BENGKALIS (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya mikroplastik. Edukasi sejak dini mengenai sumber, risiko, serta cara meminimalkan paparan mikroplastik sangat penting demi menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

Apa Itu Mikroplastik?

Mikroplastik adalah potongan plastik kecil berukuran kurang dari 5 milimeter. Mikroplastik bisa berasal dari berbagai sumber, seperti serpihan dari botol plastik, kantong plastik, pakaian sintetis, kosmetik, hingga ban kendaraan yang aus.

Ada dua jenis utama mikroplastik:

  1. Primary microplastics – plastik kecil yang memang dibuat berukuran mikro, seperti microbeads dalam produk kecantikan atau scrub wajah.

  2. Secondary microplastics – potongan kecil dari plastik yang lebih besar akibat terdegradasi oleh sinar matahari, abrasi, dan proses alami lainnya.

Bagaimana Mikroplastik Masuk ke Tubuh Kita?

Menurut berbagai studi, mikroplastik dapat ditemukan dalam air minum, makanan laut, garam meja, dan bahkan buah serta sayuran. Partikel ini bisa masuk ke tubuh melalui:

  • Konsumsi makanan yang terkontaminasi.

  • Minum air dalam botol plastik atau air dari sumber yang terpapar limbah plastik.

  • Menghirup udara di lingkungan yang tercemar partikel mikroplastik, terutama di daerah perkotaan atau industri.

PAFI KAB. BENGKALIS menekankan bahwa meskipun mikroplastik tidak langsung menyebabkan penyakit akut, paparan jangka panjang bisa menimbulkan efek serius.

Dampak Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa mikroplastik bisa membawa zat kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA), phthalates, dan logam berat. Ketika zat ini masuk ke tubuh, mereka dapat menimbulkan berbagai efek negatif:

1. Gangguan Hormonal

Zat kimia dari plastik dapat meniru hormon dalam tubuh, mengganggu sistem endokrin dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

2. Peradangan dan Kerusakan Sel

Mikroplastik yang tertelan dapat menyebabkan peradangan pada jaringan pencernaan dan merusak sel-sel usus.

3. Potensi Karsinogenik

Beberapa bahan kimia dalam plastik diketahui bersifat karsinogenik, meskipun hubungan langsung antara mikroplastik dan kanker masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.

4. Akumulasi dalam Organ

Beberapa studi menunjukkan bahwa partikel mikroplastik dapat berpindah dari usus ke aliran darah dan menyebar ke organ-organ tubuh, termasuk hati dan ginjal.

Upaya Pencegahan yang Bisa Dilakukan

PAFI KAB. BENGKALIS mendorong masyarakat untuk mulai mengambil langkah-langkah sederhana yang dapat mengurangi paparan mikroplastik:

  • Kurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, sedotan, dan botol air.

  • Gunakan wadah makanan dari bahan ramah lingkungan, seperti kaca atau stainless steel.

  • Pilih kosmetik tanpa microbeads. Cek label produk sebelum membeli.

  • Cuci pakaian sintetis dengan hemat air, gunakan filter serat mikro jika memungkinkan.

  • Dukung kebijakan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di lingkungan sekitar.

Peran PAFI dalam Edukasi Kesehatan Lingkungan

Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI KAB. BENGKALIS tidak hanya fokus pada obat-obatan, tetapi juga aktif dalam isu kesehatan masyarakat yang lebih luas, termasuk ancaman mikroplastik.

Melalui seminar, penyuluhan, dan kegiatan sosial, PAFI terus mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap dampak lingkungan terhadap kesehatan. Kesadaran yang tinggi dari masyarakat akan menjadi fondasi utama dalam melindungi diri dari ancaman mikroplastik dan menjaga bumi tetap sehat untuk generasi mendatang.

Mikroplastik mungkin tak terlihat oleh mata, tapi dampaknya terhadap kesehatan bisa sangat nyata. Paparan yang terus-menerus dapat membawa ancaman serius, terutama jika tidak ditangani sejak awal. Oleh karena itu, kita semua perlu lebih bijak dalam menggunakan plastik dan lebih selektif dalam memilih produk sehari-hari.

Mari bersama PAFI KAB. BENGKALIS tingkatkan kesadaran dan bertindak mulai dari hal kecil untuk mengurangi risiko paparan mikroplastik. Karena menjaga kesehatan bukan hanya soal apa yang kita konsumsi, tapi juga bagaimana kita menjaga lingkungan tempat kita hidup.