Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan dunia. Banyak orang mengira penyakit ini hanya menyerang lansia atau mereka yang memiliki riwayat keluarga. Padahal, kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele bisa jadi pemicu utama gangguan jantung, bahkan pada usia muda.

PAFI KAB. BENGKALIS (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) terus mengajak masyarakat untuk peduli pada kesehatan jantung sejak dini. Salah satu cara paling efektif adalah dengan mengenali dan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang menjadi faktor risiko.

Berikut adalah lima kebiasaan yang sering dilakukan tanpa sadar, namun memiliki dampak besar terhadap kesehatan jantung.

1. Pola Makan Tidak Sehat

Makanan tinggi lemak jenuh, garam berlebih, dan gula tambahan dapat mempercepat kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Makanan cepat saji, gorengan, daging olahan, serta minuman manis seperti soda adalah contoh yang sering dikonsumsi masyarakat.

PAFI KAB. BENGKALIS menyarankan untuk mulai mengganti pola makan menjadi lebih seimbang. Perbanyak konsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, ikan, dan biji-bijian. Selain itu, penting untuk membaca label nutrisi pada kemasan makanan agar bisa lebih bijak dalam memilih apa yang dikonsumsi.

2. Kurang Aktivitas Fisik

Gaya hidup yang minim gerak menjadi pemicu utama penyakit jantung masa kini. Duduk terlalu lama di depan layar, baik karena pekerjaan maupun hiburan, membuat tubuh jarang bergerak dan metabolisme melambat. Akibatnya, lemak lebih mudah menumpuk dan tekanan darah meningkat.

PAFI KAB. BENGKALIS mengingatkan pentingnya aktivitas fisik rutin. Tidak harus selalu olahraga berat, cukup dengan berjalan kaki selama 30 menit per hari, naik turun tangga, atau senam ringan di rumah, sudah bisa membantu jantung bekerja lebih optimal.

3. Merokok dan Terpapar Asap Rokok

Merokok merupakan faktor risiko terbesar penyakit jantung. Zat berbahaya dalam rokok seperti nikotin dan karbon monoksida dapat merusak dinding pembuluh darah, mempercepat pembentukan plak, dan meningkatkan tekanan darah.

Tak hanya perokok aktif, perokok pasif atau mereka yang sering terpapar asap rokok juga memiliki risiko yang sama. PAFI KAB. BENGKALIS menekankan bahwa berhenti merokok adalah langkah besar untuk memperbaiki kesehatan jantung dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

4. Stres Kronis dan Kurang Tidur

Stres yang berlangsung dalam jangka panjang bisa memicu peradangan dan meningkatkan risiko hipertensi, dua kondisi yang berhubungan langsung dengan penyakit jantung. Ditambah lagi dengan kebiasaan kurang tidur, tubuh tidak mendapatkan waktu cukup untuk pemulihan, dan jantung dipaksa bekerja lebih keras.

PAFI KAB. BENGKALIS menyarankan masyarakat untuk mulai mempraktikkan manajemen stres yang sehat, seperti meditasi, hobi, atau berbicara dengan orang yang dipercaya. Tidur yang cukup, sekitar 7–8 jam per malam, juga penting untuk menjaga fungsi jantung yang baik.

5. Mengabaikan Pemeriksaan Kesehatan

Banyak orang baru memeriksakan diri ke dokter setelah gejala penyakit jantung muncul. Padahal, pemeriksaan rutin seperti cek tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah sangat penting untuk deteksi dini. Penyakit jantung sering kali berkembang diam-diam tanpa gejala berarti di awal.

PAFI KAB. BENGKALIS mengimbau masyarakat untuk lebih sadar pentingnya pemeriksaan berkala, setidaknya setahun sekali, terutama jika memiliki faktor risiko seperti usia di atas 40 tahun, obesitas, atau riwayat keluarga.

Peran PAFI dalam Edukasi Kesehatan

Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, para apoteker yang tergabung dalam PAFI memiliki peran besar dalam memberikan edukasi tentang pencegahan penyakit jantung. PAFI KAB. BENGKALIS secara aktif terlibat dalam kegiatan penyuluhan di komunitas, kampanye gaya hidup sehat, hingga memberikan informasi yang benar terkait obat-obatan dan suplemen yang digunakan penderita jantung.

PAFI percaya bahwa perubahan dimulai dari pengetahuan. Masyarakat yang tahu apa saja faktor risiko, akan lebih termotivasi untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi gaya hidup yang lebih sehat.

Penyakit jantung bukan hanya masalah usia atau keturunan, tetapi sangat berkaitan dengan pola hidup. Lima kebiasaan buruk di atas bisa menjadi penyebab utama terjadinya gangguan jantung, bahkan pada usia produktif.

Mulailah dengan langkah kecil: makan lebih sehat, lebih aktif bergerak, jauhi rokok, kelola stres, dan lakukan cek kesehatan rutin. Bersama PAFI KAB. BENGKALIS, mari bangun kesadaran akan pentingnya menjaga jantung tetap sehat demi masa depan yang lebih baik.